Konsep dasar trigonometri berhubungan erat dengan segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku berhubungan dengan rumus Pythagoras. Seperti kita tahu, rumus Pythagoras memanfaatkan kuadrat dan akar. Karena itu trigonometri tentu berhubungan dengan akar, baik rasional atau irasional.
Seorang pemula berbeda dengan orang yang berpengalaman. Dalam kasus ini, ada tiga orang main layang - layang. Salsa memegang layang - layang dan Ihsan berusaha menarik dan menerbangkannya. Sampai akhirnya Indah membantu dan berhasil menerbangkan layang - layang tersebut.
Sehingga layang - layang tersebut terbang tinggi, bahkan sangat tinggi.
Pada kondisi angin yang cukup kencang dan stabil, Ihsan mengikatkan benangnya di tanah, pada batang pohon.
“Berapa tinggi layang-layang kita?” tanya Salsa.
“Bagaimana cara mengukurnya ya?” Indah menambahkan.
“Pasti ada caranya!” Ihsan yakin saja menjawab sekenanya.
Indah, Salsa dan Ihsan kemudian berdiskusi. Mereka menemukan beberapa data penting.
# Tanah dapat dianggap sebagai datar
# Panjang benang adalah 100 meter (tertera dalam kemasan benang).
# Sudut benang dan tanah adalah t
“Apa itu sudut t?” tanya Indah.
“t adalah sudut terkecil dari segitiga paling terkenal 3,4,5 pada segitiga siku - siku,” jelas Ihsan.
“Kita perlu data apa lagi?” tanya Salsa.
“Kita perlu mengukur jarak datar panjang tempat kita mengikat benang dengan bawahnya layang-layang langsung,” Ihsan menjawab sendiri.
“Aku sudah tahu,” kata Indah, “jaraknya adalah 80 meter.”
Indah, Salsa dan Ihsan lalu mengukur jarak datar tersebut dan memang benar jaraknya 80 meter.
“Tinggi layang-layang aku juga sudah tahu,” kata Salsa.
“Tingginya 60 meter kan!” Ihsan mendahului.
“Betul!” sahut Indah dan Salsa hampir bersamaan.
Bagaimana cara mereka menghitung?
Mereka menghitung dengan menggunakan trigonometri rasional.
Sin t = 3/5 = Tinggi/panjang benang
Tinggi = 3/5 x panjang benang
= 3/5 x 100
= 60 meter (Selesai).
Trigonometri rasional juga membantu anak-anak untuk menghitung dengan perbandingan segitiga sebangun.
Bagaimana menurut Anda?